KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongannya
mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Solawat dan
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi
Muhammad Saw.
Makalah ini berjudul “OLAHRAGA ATLETIK” yang kami susun
tepat waktu. Melalui kata pengantar
ini kami minta maaf dan mohon memaklumi jika ada kekurangan dan tulisan yang kurang
tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada guru penjas yaitu Ibu Eva Rusliana,UM.Spd yang telah memberika
tugas ini.
Semoga makalah ini
dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah
ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca yang membangun.
Bogor, 01
November 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................................. 1
C. Metode Penulisan................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
A. Pengertian Atletik............................................................................................... 2
B. Sejarah Atletik..................................................................................................... 2
C. Nomer – nomer yang di
Perlombakan................................................................. 9
D. Peraturan Perlombaan
Secara Khusus………………………………………….9
E. Nomer
Lapangan………………………………………………………………..10
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 11
A. Kesimpulan....................................................................................................... 11
B. Saran.................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Atletik adalah
gabungan dari beberapa jenis olah raga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Atletik berasal dari bahasa
Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan
cabang olah raga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk
organisasi untuk olah raga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik
Seluruh Indonesia). Olah raga atletik dilakukan di lintasan dan lapangan.
Lintasan digunakan untuk lari sedangkan lapangan digunakan untuk lempar dan
lompat.
Di abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler dan
latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertamakali di tahun 1812
dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire
di 1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan
tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia seorang
murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Eeck Military Academy dimana Woolwich
menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisir pada tahun 1849, tetapi seri
reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.
Atletik modern biasanya diorganisir
sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang ada. Acara lapangan
(melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di dalam trek. Atletik termasuk
di dalam Olimpiade modern di tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian.
Wanita pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event
Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF
menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada beberapa
pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan
Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional,
diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan
seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi
selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.
AAU (Amateur Athletic Union) adalah
badan pengelola di Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan
profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama The
Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field
(USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang
lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk
mempromosikan balap jalanan. Di masa modern, atlet sekarang bisa menerima uang
dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Atletik?
2. Bagaimana sejarah atletik dunia?
2)
Bagaimana
sejarah perkembanagan atletik dari jaman ke jaman?
3) Bagaimana lintasan dan lapangan
dalam ruangan ?
4) Bagaimana perincian nomor-nomor
atletik ?
B. TUJUAN
1. Mengembangkan
ilmu atletik.
2. Memperoleh
keterampilan dari hasil penyusunan makalah yang telah diselesaikan.
3. Menambah
wawasan serta ilmu pengetahuan tentang atletik.
4. Sebagai bukti bahwa penulis yang
bersangkutan telah menyelesaikan makalah.
5. Memenuhi tugas yang di
berikan guru penjas.
C. METODE
PENULISAN
Metode yang di gunakan dalam
pembuatan makalah ini adalah dengan cara browsing atau mencari dari internet
dan mencari di buku sebagai bahan dari pembuatan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ATLETIK
Istilah “atletik” berasal dari kata
Yunani “athlon” yang berarti berlomba atau bertanding. Kita dapat menjumpai
pada kata “penthalton” yang terdiri dari kata “pentha” berarti lima atau panca
dan kata “athlon” berarti lomba. Arti selengkapnya adalah “panca lomba” atau
perlombaan yang terdiri dari lima nomor.
Kalau kita mengatakan perlombaan
atletik, pengertiannya adalah meliputi perlombaan jalan cepat, lari, lompat,
dan lempar, yang dalam bahasa Inggris digunakan istilah “track and field”.
Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti perlombaan yang dilakukan di
lintasan (track) dan di lapangan (field). Istilah “athletic” dalam bahasa
Inggris dan “atletik” dalam bahasa jerman mempunyai pengertian yang luas
meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan,
termasuk renang, bola basket, tenis, sepakbola, senam dan lain-lain.
B. SEJARAH ATLETIK DUNIA
Atletik berasal dari kata Yunani
yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan atau perjuangan. Jadi atletik
menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga pada Atletik.
Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan Lari,Lompat,Jalan dan
Lempar. Olah raga Atletik mula-mula di populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira
pada Abad ke-6 SM. Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan
Herodicus. Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan
oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu
Berjalan, lari, lompat dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur inilah
atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah raga. Mengandung berbagai
unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman Primitif sangat penting artinya untuk
mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang
liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada
zaman itu adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan
mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno
telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik ini juga bisa dijumpai
dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam bahasa
Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman
Athletik. Untuk dapat memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap
jika tidak diketahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangannya
sebagai salah satu cabang olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman modern
ini. Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan
tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai
dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau,
dapat diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan
datang.
1. Atletik pada zaman kuno
Atletik yang meliputi
Jalan,Lari,Lompat dan Lempar boleh dikatakan cabang olah raga yang paling tua,
sama tuanya dengan manusia pertama di dunia, sebab manusia pertama didunia
sudah harus berjalan,lari,lompat dan lempar untuk mempertahankan hidupnya.
Sebagai contoh pada zaman Primitif manusia mencari makan di hutan, tiba-tiba
bertmu dengan binatang buas. Apakah yang akan dilakukannya jika tidak
menggunakan senjata? Tentu akan lari secepat-cepatnya untuk menghindarkan diri
dari terkaman binatang buas itu, dan kalau pada waktu melepaskan diri ada benda
yang merintanginya tentu ia akan melompatinya. Bila ia membawa senjata misalnya
tombak,atau sempat memungut kayu atau batu, maka senjata tersebut akan
dilemparkannya kepada binatang buas tersebut. Dalam contoh tersebut manusia
telah mempergunakan kecakapan lari, lompat dan lempar untuk mempertahankan diri
dari terkaman binatang buas. Lari,lompat dan lempar adalah suatu bentuk gerakan
yang tidak ternilai artinya bagi hidup manusia. Gerakan itu semuanya ada dalam olahraga atletik. Bahkan
gerakan-gerakan tersebut menjadi dasar dan intisari dari semua cabang olahraga.
Itulah sebabnya atletik disebut sebagai “Ibu Olahraga”.
Lari sebagai olahraga dalam bentuk
perlombaan sudah dikenal oleh bangsa Mesir Purba pada tahun 1500 SM, sedangkan
bangsa Asyria Purba dan Babylonia Purba di Mesopotamia pada tahun 100 SM. Pada
tahun 776 SM bangsa Yunani Purba sudah mengadakan pesta olahraga secara teratur
dalam waktu yang telah ditentukan. Pesta olahraga tersebut mula-mula tidak
dimaksudkan sebagai olahraga, tetapi sebagai upacara peringatan, yaitu
memperingati orang-orang yang telah meninggal setelah masa 4 tahun. Orang
Yunani mempunyai kepercayaan bahwa rohroh yang telah meninggal, selalu
mengembara kemana-mana ketempat kediamannya, dimana ia pernah hidup. Roh-roh
itu akan merasa gembira apabila melihat hal-hal yang menyenangkan hatinya
ketika ia masih hidup. Oleh karena itu tiap 4 tahun sekali bangsa Yunani
mengadakan pesta untuk menghormati leluhur dan dewadewanya.
Dalam pesta tersebut diadakan
permainan-permainan gerak badan yang oleh bangsa Yunani disebut Gymnastiek
karena dilakukan dalam keadaan gymnos yang artinya telanjang. Dari Gymnastiek
itulah terjadinya suatu pertandingan (athlon) yang sering disebut juga dengan
Agonistik (kepandaian bergumul). Permainan yang terkenal dalam pesta tersebut
diantaranya permainan yang disebut Pentathlon yaitu pertandingan
lari,melompat,melempar lembing dan bergumul yang disatukan dalam suatu
pertandingan olahraga. Pentathlon atau Panca lomba ini merupakan pertandingan
yang utama didalam perlombaan nasional di Negeri Yunani waktu itu.
Menurut para ahli sejarah , atletik
sudah dilakukan di Negeri Yunani pada abad ke-6
sebelum nabi Isa AS lahir. Pendapat ini berdasarkan lukisan yang
terdapat pada jambang-jambang zaman itu dan dari tulisan ahli filsafat yang
bernama Xenophenes. Perkembangan atletik pada waktu itu sangat erat hubungannya
dengan perlombaan di Yunani yang mengalami Zaman keemasan kira-kira tahun
500-400 SM. Mulai dari itu munculnya dua orang bangsa Yunani yang bernama Iccus
dan Herodicus yang disebut-sebut sebagai peletak dasar dari latihan yang
mengkhususkan satu bagian atau satu
nomor saja, seperti latihan untuk lari cepat, melempar dan melompat.
Sampai abad ke-12 sesudah Masehi atletik belum banyak
diketahui oleh masyarakat. Beberapa kejadian atau peristiwa yang diketahui
adalah sebagai berikut :
Tahun 1154 Tanah-tanah
yang terbuka di kota London dipergunakan oleh penduduknya
untuk atletik.
Tahun 1330 Raja
Inggris Edward III melarang rakyatnya melakukan atletik.
Tahun 1414 Raja
Inggris mengizinkan lagi bagi rakyatnya untuk melakukan atletik.
Tahun 1917 Perkumpulan atletik
yang pertama didirikan di negeri Inggris oleh Captain Mason. Perkumpulan ini
bernama Necton Guild
Tahun 1834 Syarat minimum untuk
mengikuti pertandingan ditetapkan oleh suatu badan seperti : 440 yards – 60
detik ; 1 mil – 5 menit.
Tahun 1855 Buku atletik mengenai
lari cepat , diterbitkan untuk pertama kalinya.Tanah-tanah yang terbuka di kota
London dipergunakan oleh penduduknya untuk atletik.
Tahun 1860 di San Fransisco
didirikan suatu perkumpulan atletik yang bernama Olympiade Club, yang disebut
sebagai perkumpulan yang pertama di Amerika. Di Inggris kejuaraan atletik untuk
pertama kalinya dilangsungkan pada tahun 1866. Sesudah itu atletik mulai
tersebar keseluruh dunia. Kejuaraan atletik di Amerika Serikat di selenggarakan
oleh New York Athletic Club dalam tahun 1868. Pada perlombaan ini atlet-atlet
untuk pertama kalinya memperkenalkan Spikes (sepatu14berpaku) kepada dunia
atletik di negeri Belanda, atletik telah diperlombakan pada tahun 1878 dan
tahun 1901 didirikan suatu perkumpulan atletik seluruh Negara Belanda.
2
.Berdirinya Organisasi Atletik
Awal abad XIX merupakan mas
menggeloranya kembali semangat berolahraga dikalangan masyarakat luas, termasuk
berkembangnya olahraga atletik. Perkumpulan-perkumpulan atletik mulai dibentuk.
Perlombaan-perlombaan atletik banyak diselenggarakan. Di Inggris pada tahun
1817 didirikan perkumpulan atletik yang pertama oleh Captain Mason dengan nama
Necton Guild. Pada tahun 1834 syarat minimum untuk mengikuti perlombaan
ditetapkan oleh badan/komite,misalnya syarat minimum untuk lari 440 yards = 60
detik,l lari 1 mil = 5 menit.
Pada tahun 1855 untuk pertama
kalinya diterbitkan buku mengenai lari cepat (sprint) Inggris menyelenggarakan
perlombaan antarnegara di Eropa,terutama antara Inggris dengan Perancis. Pada
tahun 1860 perkumpulan atletik yang pertama di Amerika Serikat didirikan di San
Fransisco dengan nama Olympic Club. Kejuaraan atletik di Amerika Serikat baru
diselenggarakan pada tahun 1868 oleh New York Athletic Club. Setelah itu sering
diadakan perlombaan-perlombaan atletik antara Amerika Serikat dengan
negara-negara Eropa. Persatuan atletik
yang menghimpun perkumpulan-pekumpulan atletik mulai dibentuk.
· Tahun
1880 di Inggris berdiri British Amateur Athletic Board.
· Tahun
1887 di New Zealand berdiri New Zealand Amateur Athletic Association.
· Tahun
1899 di Belgia berdiri Ligue Royale d’Athletime dan di Canada Track and Field
Association.
· Tahun
1885 di Afrika selatan berdiri South African Amateur Athletic Union dan d
· Swedia
berdiri Svenska Fri-Idrotts Forbunder.
· Tahun
1896 di Norwegia berdiri Norges Fri-Idrettsfor-bund.
· Tahun
1897 di Australia berdiri The Amateur Athletic Union of Australia, di
Czechoslovikia
berdiri Ceskoslovensky Athleticky Svanz, di Yunani berdiri Association
Haenengue d’Athletikai Szovetse.
· Tahun
1911 di Belanda berdiri Koninklijke Nederlandeseh Athleriek Unie.
Sampai saat ini tidak kurang dari
170 negara telah membentuk organisasi atletik yang menjadi induk
perkumpulan-perkumpulan atletik di setiap negara. Perlombaan atletik telah
sering diselenggarakan, demikian pula perlombaan antar negara tetapi belum ada
peraturan perlombaan yang seragam sehingga sering timbul perselisihan paham
dalam menentukan pemenang. Baru pada tanggal 17 Juli 1912 tiga hari setelah
selesai nya perlombaan atletik pada Olympiade Modern V di Stockholm tokoh-tokoh
atletik dari 17 negara yang mengikuti Olympiade dari Amerika Serikat,
Australia, Austria, Belgia, Canada, Chili, Denmark, Finlandia, Hongaria,
Inggris, Jerman, Mesir, Norwegia, Perancis,Rusia, Swedia dan Yunani, berdiskusi
untuk membentuk suatu badan Internasional Atletik yang membuat peraturan-peraturan
dan penyelenggaraan perlombaan atletik yang lengkap.
Badan tersebut didirikan dengan nama
International Amateur Athletic Federation (IAAF), sebagai ketua adalah J.
Sigfrit Edstrom dengan sekretaris Jendral merangkap Bendahara (Honorary Secretary-Treasurer):
Kristian Henstrom keduanya dari Swedia. Peraturan teknis untuk perlombaan
internasional yang pertama disahkan pada kongres yang ketiga tahun 1914 di Lyon
Perancis. Sejak terbentuknya IAAF ini penyelenggaraan perlombaan-perlombaan
atletik semakin baik, terutama dalam segi pengorganisasian.
C .MACAM –
MACAM ATLETIK
Antara lain adalah, jalan cepat,
marathon, sprint, lari jarak jauh, lompat jauh, lombat gala, dan lain-lain.
A.
Lari Gawang
1.
Pengrtian
Lari Gawang
Lari
gawang adalah salah satu nomor lari yang terdapat dalam cabang olahraga
atletik. Secara bahasa lari gawang juga dapat diartikan sebagai lari cepat yang
menempuh suatu jarak tertentu dengan melompati gawang sebagai rintangannya yang
tingginya telah diatur dalam peraturan perlombaan. Gerakan lari gawang sedapat
mungkin harus dilakukan seperti pada gerakan lari cepat. Nomor lari gawang
terdiri atas lari gawang 100 m putra, dengan ketinggian gawang 3 kaki (1,067
m), 400 m putra dengan ketinggian gawang 0,914 m, sedangkan untuk lari gawang putri
100 m dengan ketinggian gawang 0,840 m, dan 400 m dengan ketinggian gawang
0,762 m.
2.
Teknik Dasar
Lari Gawang
Untuk dapat
melakukan lari gawang dengan baik dan benar, maka kita hasrus mengetahui
terlebih dahulu teknik dasar dalam melakukan lari gawang, kita simak
penjelasannya sebagai berikut.
2.1 Lari Gawang 100 Meter
Putri dan 110 Meter Putra
Berikut ini
teknik dasar untuk melakukan lari gawang 100 meter untuk putri dan 110 meter
untuk putra.
a. Lari gawang
dimulai dari start, yaitu menggunakan start jongkok.
b. Berlari
dengan cepat ke arah gawang, dengan posisi badan sedikit miring ke depan
saat melompat dan kaki yang memimpin diluruskan.
c. Posisi
tangan pada sisi tubuh yang berlawanan dengan kaki yang memimpin, mengayun ke
depan dan mengimbangi gerakan tubuh.
d. Setelah
melintasi gawang, menggerakkan kaki yang memimpin ke bawah,
kembalilintasan, ke depan, dan ke arah gawang berikutnya.
e. Kaki yang
mengikuti dilangkahkan ke depan ke arah gawang berikutnya.
f. Melakukan
sprint dengan kuat dan cepat di antara gawang satu dengan gawang selanjutnya.
g. Posisi bahu
dan pinggul dijaga untuk tetap paralel dengan gawang, sedangkan posisi tubuh sedikit
naikturun ketika melintasi gawang.
h. Gerakan
diakhiri pendaratan dimana posisi kaki diluruskan, sedangkan kaki belakang
diangkat tinggi.
B. Lompat Jangkit
1. Pengertian Lompat Jangkit
Lompat Jangkit adalah suatu bentuk gerakan lompat yang
merupakan rangkaian urutan gerak yang dilakukan dengan berjingkat, melangkah,
dan melompat untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Lompat jangkit biasanya
disebut lompat tiga (triple jump) karena lompat jangkit terdiri dari tiga
urutan gerak yaitu gerak berjingkat, gerak melangkah, dan gerakan melompat itu
sendiri. Tiga macam gerakan tersebut dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan dalam satu rangkaian.
2.Teknik Dasar Lompat Jangkit
Teknik dasar
merupakan gerak dasar yang harus dikuasai dalam belajar gerak, demikian juga
kita harus belajar teknik dasar lompat jangkit agar dapat melakukan gerakan
lompat jangkit dengan benar dan menghasilkan lompatan yang maksimal. Adapun
teknik dasar lompat jangkit ada 4 macam yaitu:
1. Awalan
(approach run)
Cara melakukan awalan sama dengan lompat jauh yaitu dengan cara berlari pada lintasan secepat mungkin tanpa mengurangi ataupun merubah langkah.
2. Tolakan (take of)
Tolakan pada lompat jangkit dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:
a). Tolakan pada waktu berjingkat
Tolakan pada waktu berjingkat yaitu kaki penolak harus mendarat dengan aktif dan siap menendang, tolakan ke depan dan ke atas, jingkat dilakukan panjang dan datar.
Cara melakukan awalan sama dengan lompat jauh yaitu dengan cara berlari pada lintasan secepat mungkin tanpa mengurangi ataupun merubah langkah.
2. Tolakan (take of)
Tolakan pada lompat jangkit dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:
a). Tolakan pada waktu berjingkat
Tolakan pada waktu berjingkat yaitu kaki penolak harus mendarat dengan aktif dan siap menendang, tolakan ke depan dan ke atas, jingkat dilakukan panjang dan datar.
b). Tolakan pada waktu melangkah
Tolakan ini dilakukan dengan cepat, ayunan paha, kaki bebas ke posisi horizontal. Saat gerak langkah posisi bertolak dipertahankan untuk mempersiapkan gerakan lompat.
Tolakan ini dilakukan dengan cepat, ayunan paha, kaki bebas ke posisi horizontal. Saat gerak langkah posisi bertolak dipertahankan untuk mempersiapkan gerakan lompat.
c). Tolakan pada waktu melompat
menolak dengan cepat sambil mengayunkan paha kaki bebas ke posisi horizontal. Agar lompatannya jauh saat melayang dengan teknik melangkah dan mendaratlah dengan mengangkat lengan ke depan atas.
3. Saat Melayang di Udara
menolak dengan cepat sambil mengayunkan paha kaki bebas ke posisi horizontal. Agar lompatannya jauh saat melayang dengan teknik melangkah dan mendaratlah dengan mengangkat lengan ke depan atas.
3. Saat Melayang di Udara
Gerakan saat
melayang diudara pada lompat jangkit seperti gerakan melayang pada lompat jauh
gaya menggantung namun dapat juga gerakan diudara seperti lompat jauh gaya
berjalan di udara, uang terpenting dari gerakan ini adalah agar tubuh selama
mungkin berada di udara agar hasil lompatan semakin jauh.
4. Sikap mendarat
4. Sikap mendarat
Cara
mendarat pada lompat jangkit sama dengan teknik pendaratan lompat jauh yaitu
mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan dan ngeper. Posisi badan saat
mendarat membungkuk ke depan, kepala merunduk dan kedua tangan ke depan rileks.
Yang perlu diperhatikan pada saat Gerakan dan sikap mendarat adalah
menjaga keseimbangan tubuh agar tidak terjengkang ke belakang.
C. Tolak Peluru
1.
Pengertian Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu
cabang olahraga atletik dalam nomor lempar. Atlet tolak peluru melemparkan bola
besi yang berat sejauh mungkin. Peluru ini merupakan peralatan utama dalam
olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi. Tolak
peluru yaitu olahraga atletik dengan menggunakan peluru. Peluru dilempar
dengan cara ditolakkan ke arah sasaran. Dalam melaksanakan tolakan, kamu
dapat menggunakan gaya menyamping atau membelakangi sektor lemparan.
Berat peluru disesuaikan dengan penggunanya, antara
lain:
- Untuk senior putra = 7,257 kg
- Untuk senior putri = 4 kg
- Untuk junior putra = 5 kg
- Untuk junior putri = 3 kg
Lapangan Tolak Peluru
Konstruksi : Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok
Konstruksi : Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok
yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan
permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen ,aspal
atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak
harus datar antara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran
besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang
0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter
bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum
6 mm dan harus di cat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain
yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan
tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm,
panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
a. Cara memegang peluru
a. Cara memegang peluru
Supaya dalam menolak peluru dapat berhasil secara
maksimal dan tidak jatuh, maka perlu memperhatikan cara-cara memegang
peluru dengan benar. Adapun cara memegang peluru, sebagai berikut.
- Peluru diletakkan pada telapak tangan dan dipegang
jari-jari tangan.
- Peluru diletakkan di atas jari telunjuk, tengah, dan jari manis.
Sedang ibu jari dan kelingking menahan peluru di samping.
- Peluru diletakkan di atas jari-jari, sedang ibu jari sebagai penahan.
b. Cara meletakkan peluru
Setelah peluru dipegang dengan benar,
kemudian peluru ditempelkan pada leher di bawah rahang dan didukung
dengan tangan. Peluru bagian atas menempel pada dagu dan siku tidak lebih
dari 90 derajat.
c. Cara menolak
1) Persiapan
Berdiri kangkang, rileks selebar bahu,
posisi menyamping arah tolakan. Tangan kanan memegang peluru dan
letakkan pada leher di bawah rahang dan menempel bahu. Siku tangan
kiri dibengkokkan di depan dada. Pandangan ke arah tolakan.
2) Gerakan
Gunakan kaki yang terdekat dengan sektor lemparan
sebagai kaki ayun untuk persiapan menolak. Pada saat kaki ayun di depan,
putar pinggang ke arah sektor lemparan dan pinggul membantu untuk
mendorong ke arah depan atas, dan tubuh condong ke depan. Pandangan tertuju
ke arah tolakan
3) Akhir
Kaki kanan digerakkan ke depan menggantikan kaki kiri
sebagai tumpuan. Kaki kiri lurus ke belakang dengan rileks, lutut kaki
kanan agak ditekuk. Pandangan tertuju ke arah tolakan.
Gaya Tolakan
Dalam tolak peluru ada 2 gaya tolakan yang dapat dilakukan, yaitu :
1. Gaya ortodok/menyamping
Gaya ortodok adalah suatu gerakan menolak pada cabang tolak peluru dan posisi tubuh menyampingi sector tolakan, gerakan ini juga disebut gaya menyamping. Cara melakukan tolakan :
Gaya Tolakan
Dalam tolak peluru ada 2 gaya tolakan yang dapat dilakukan, yaitu :
1. Gaya ortodok/menyamping
Gaya ortodok adalah suatu gerakan menolak pada cabang tolak peluru dan posisi tubuh menyampingi sector tolakan, gerakan ini juga disebut gaya menyamping. Cara melakukan tolakan :
- Posisi tubuh berdiri ditengah lapangan tolak dan menyampingi sector
lemparan
- Tangan kanan keatas sambil membawa peluru
- Tangan ditekuk dan peluru diletakkan dileher tepatnya berada dibawah
telinga
- Kaki kanan dibuka selebar bahu
- Condongkan badan kedepan
- Ayunkan kaki kiri
- Kaki kanan lompat dan geser kekiri
- Lakukan tolakan dengan cara mendorong peluru ( bukan lempar peluru )
- Kaki kanan melangkah kedepan sebagai gerak lanjutan
2. Gaya o’bryan
Gaya o’bryan adalah suatu gerakan menolak pada cabang tolak peluru dan posisi tubuh
Gaya o’bryan adalah suatu gerakan menolak pada cabang tolak peluru dan posisi tubuh
membelakangi sector tolakan, gaya ini sering disebut
sebagai gaya membelakangi. Cara melakukan tolakan :
- Posisi tubuh berdiri ditengah lapangan tolak peluru dan membelakangi
sector lemparan.
- Tangan kanan keatas sambil membawa peluru.
- Tangan ditekuk dan peluru diletakkan dileher tepatnya berada dibawah
telinga.
- Kaki kanan melangkah kedepan diikuti dengan condongan badan kedepan.
- Ayun kaki kiri
- Kaki kanan digeser kebelakang
- Kemudian putar tubuh dan lakukan tolakan
- Kaki kanan melangkah kedepan sebagai gerak lanjutan.
Teknik Setelah Gerakan Akhir Menolak
Teknik setelah gerakan akhir menolak, yaitu:
Teknik setelah gerakan akhir menolak, yaitu:
- Setelah peluru lepas dari tangan, secepatnya kaki belakang diturunkan
atau mendarat menempati tempat kaki depan/kaki tumpu dengan lutut agak
dibengkokkan.
- Selanjutnya kaki tumpu diangkat ke belakang lururs dan lemas untuk
membantu menjaga keseimbangan.
- Badan condong ke samping kiri depan, dagu diangkat, pandangan ke arah
jatuhnya peluru.
- Tangan kanan dibengkokkan berada di depan sedikit agak ke bawah badan,
tangan atau lengan kiri lemas lurus ke belakang untuk membantu menjaga
keseimbangan.
Kegagalan Tolakan Peluru
- Menyentuh balok batas sebelah atas,
- Menyentuh tanah di luar lingkaran,
- Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah,
- Dipanggil selama 3 menit belum menolak,
- Peluru ditaruh di belakang kepala,
- Peluru jatuh di luar sektor lingkaran,
- Menginjak garis lingkaran lapangan,
- Keluar lewat depan garis lingkaran,
- Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang,
- Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
Pengertian
Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik nomor
lempar. Lembing adalah alat yang digunakan dalam olahraga ini. Alat ini
berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam di salah satu ujungnya. Pada
dasarnya lempar lembing berarti melempar lembing dari tangan dengan sekuat
tenaga untuk memperoleh jarak lemparan sejauh mungkin.
1. Teknik
Dasar Lempar Lembing
Dalam lempar
lembing terdapat beberapa teknik dasar yang harus diketahui. Teknik dasar
tersebut meliputi cara memegang, membawa, dan melempar lembing.
a.
Memegang Lembing
Cara
memegang lembing yang biasa dilakukan para pelempar, yaitu cara Amerika dan
cara Finlandia.
1)
Cara Amerika
Pegang
lembing di bagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di
belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lain.
Sementara itu, jari-jari lain turut melingkar di badan lembing dengan longgar.
2)
Cara Finlandia
Pegang
lembing pada bagian belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu jari, sementara
telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar.
Jari-jari lainnya turut melingkar di badan lembing dengan longgar.
Gambar: Cara memegang lembing: a) cara Amerika dan b) cara Finlandia
b.
Membawa Lembing
Ada tiga
cara membawa lembing yang biasa digunakan pelempar saat melakukan awalan, di
antaranya sebagai berikut.
- Lembing
dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke atas.
- Lembing
dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan
mata lembing menghadap ke arah depan serong ke atas.
- Lembing dibawa di atas bahu
dengan mata lembing menghadap serong ke arah bawah.
Gambar: Cara membawa lembing
c.
Melempar Lembing
Melempar
lembing terbagi menjadi beberapa tahap yaitu awalan, lemparan, dan akhiran.
1)
Awalan
Awalan
berlari sambil membawa lembing di atas kepala dengan lengan ditekuk, sikut
menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap atas. Posisi lembing berada sejajar di
atas garis paralel dengan tanah.
Bagian terakhir awalan terdiri atas langkah silang (cross step). Pada bagian akhir
dapat dilakukan langkah dengan beberapa cara berikut.
- Dengan jingkat (hop step)
- Dengan langkah silang di depan
(cross step)
- Dengan langkah silang di
belakang (rear cross step)
Proses
peralihan (cross step) dilakukan saat kaki diturunkan. Kedua bahu diputar
perlahan ke arah kanan (bukan kidal), lengan kanan mulai bergerak dan
diluruskan ke arah belakang dengan tubuh bagian atas condong ke belakang.
Pandangan selalu melihat lurus ke depan
2)
Lemparan
Pada gerak melemparkan lembing,
tarik bahu kanan dan
lengan melakukan gerakan melempar melalui poros bahu dengan kuat ke
depan-atas. Badan bergerak melewati kaki depan, lalu melepaskan lembing.
3)
Akhiran
Gerak akhir
lemparan dilakukan dengan melangkahkan kaki ke depan untuk menyeimbangkan gerak
agar tidak terjatuh dan tidak melebihi garis batas lemparan.
Gambar: Rangkaian gerak lempar lembing
2. Bentuk
Latihan Lempar Lembing
Berikut ini
adalah bentuk-bentuk latihan yang dapat digunakan untuk melatih lempar
lembing. Mintalah pengawasan dari guru Anda saat berlatih.
a.
Melempar dari berdiri menghadap ke depan
- Pelempar berdiri menghadap ke
depan dengan kaki terpisah selebar bahu.
- Lembing ditarik dan dipegang di
atas kepala, menunjuk ke tanah dengan sudut runcing.
- Lembing dilemparkan untuk
menancap di tanah 3–4 meter ke depan.
b.
Melempar berdiri menghadap ke samping
- Pelempar berdiri dengan kaki
60–90 cm terpisah dengan kaki menunjuk lurus ke depan.
- Berat badan ada di belakang,
pada kaki kanan.
- Kepala menghadap ke depan,
sedangkan pinggang dan bahu menghadap ke samping.
- Lembing ditarik di mana mata
lembing dekat dengan mata pelempar sebelah kanan.
- Telapak tangan kanan menghadap
ke atas dan di atas garis bahu.
- Memulai gerakan dengan
mengangkat sedikit kaki dari tanah, dan berat badan ada pada kaki kanan
yang dibengkokkan sedikit.
- Dorong kaki kanan dengan kuat,
berporos pada telapak kaki dan meletakkan kaki kiri di tanah dengan tumit
lebih dulu.
- Pinggang akan memutar ke depan
membentuk punggung melengkung, dengan bahu, lengan, dan tangan mengikuti.
- Selama melakukan seluruh
gerakan melempar, siku harus dipertahankan selalu dekat dengan
lembing.
3. Peraturan
Perlombaan Lempar Lembing
Berikut ini
beberapa peraturan yang diberlakukan dalam perlombaan lempar lembing.
a.
Lembing
Lembing
terbuat dari bambu dengan bagian ujung runcing yang terbuat dari logam. Lembing
terdiri atas tiga bagian, yaitu mata lembing, badan lembing, dan pegangan
lembing. Ukuran lembing yang digunakan untuk putra memiliki panjang 2,6–2,7
meter dan beratnya 800 gram. Sementara itu, lembing yang digunakan oleh putri
memiliki panjang 2,2–2,3 meter dan beratnya 600 gram.
b. Lapangan
Lempar Lembing
Gambar: Lapangan lempar lembing
Berikut ini
penjelasan tentang lapangan lempar lembing.
- Lintasan awal dibatasi oleh
garis 5 cm dan terpisah 4 meter. Panjang lintasan minimal 30 m dan
maksimal 36,5m.
- Lengkung lemparan dibuat dari
kayu atau logam dan dicat putih selebar 7 cm. Lengkungan ini datar dengan
tanah dan merupakan busur dari lingkaran yang berjari-jari 8 meter. Garis
1,5 meter terletak melilit titik pusat gravitasi lembing.
- Sudut lemparan dibentuk dari
dua garis yang dibuat dari titik pusat lengkung-lemparan dengan sudut 29
derajat memotong kedua ujung
lengkung lemparan, dengan
tebal garis sektor 5 cm.
c.
Aturan Melempar
Setiap atlet
berhak melempar sebanyak 3 kali. Lemparan dilakukan dengan menggunakan satu
tangan. Atlet akan didiskualifikasi karena hal-hal berikut.
- Lembing tidak dipegang pada
pembalutnya.
- Setelah dipanggil 2 menit belum
melempar.
- Menyentuh besi batas lemparan
sebelah atas.
- Setelah melempar keluar lewat
garis sektor lempar.
- Lembing jatuh di luar garis
sektor lempar.
- Ujung lembing tidak membekas
pada tanah.
A.
Estapet
Lari ini berjarak 400 m. Lari
estapet adalah lomba antar tim. Inilah satu-satunya lomba beregu yang ada di
cabang atletik. Ada 4 orang atlet lari terpilih di setiap timnya.
Pelari tercepat di tim tersebut akan mengambil posisi terakhir.
Kondisi kritis kadang terjadi ketika seorang pelari memberikan tongkat kepada pelari
berikutnya. Kalau tongkat tersebut terjatuh, maka sepersekian detik terbuang
percuma.
B.
Lompat Gala
Walaupun cabang atletik satu ini
tidak terlalu terkenal, lompat gala mempunyai tingkat kesulitan khusus.
Bila teknik melompat
salah, gala yang dipakai dapat saja mengenai tubuh atlet yang bisa menyebabkan
luka serius. Gala yang mempunyai panjang 4-5 meter terbuat dari fiberglass
-dulunya terbuat dari bambu.
Setiap pelompat mempunyai kesempatan
tiga kali untuk melewati mistar yang dinaikan 8-15 cm. Bila lompatan ketiga
gagal, maka pelompat tersebut didiskualifikasi.
C.
Maraton
Olahraga atletik ini sudah cukup
terkenal di kalangan masyarakat. Saking terkenalnya olahraga yang biasanya menempuh
jarak 42 km, 195 meter, sehingga ada perlombaan maraton yang mampu menyedot
ribuan orang untuk menontonnya.
Misalnya lomba maraton tahunan yang diselenggarakan di
Boston, Massachusetts; London, Inggris; Berlin, Jerman; and New York. Hadiah yang disediakan
oleh penyelenggara pun cukup menggiurkan. Bisa jutaan rupiah atau ribuan dolar
Amerika.
D. Sprint atau Lari Jarak Dekat
Bila diadakan dalam ruangan, jarak
yang ditempuh biasanya, 50 meter, 60 meter, 100 meter, 200 meter, 400 meter. Di
luar ruangan, jarak yang ditempuh biasanya, 100 meter, 200 meter, dan 400
meter. Sprint merupakan olah raga utama di atletik. Begitu banyak sensasi yang
terjadi di olah raga ini.
Pemecahan rekor dunia yang
mencapai di bawah 10 detik, benar-benar membuat mata para penonton tidak
berkedip melihat para pelari tercepat dunia berlaga di arena lintasan
lari.mTubuh-tubuh atlet yang tipis dengan rambut cepak untuk mempermudah aliran udara, pakaian
khusus yang bisa membuat para pelari berlari lebih cepat dan cepat lagi,
membuat sprint semakin tegang dan menantang untuk dilihat
E. Lompat Jauh
Olah raga satu ini sebenarnya sangat
sederhana. Tapi kenyataannya tidak mudah untuk melambungkan tubuh agar bisa mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Atlet lompat jauh
berlari dari jarak 45 meter, lalu melompat ke lintasan yang telah ditentukan.
Banyak atlet yang didiskualifikasi karena melewati garis lompatan.
F. Lempar Lembing
Olah raga ini tidak terlalu populer
tapi tetap menarik untuk dibicarakan. Atlet memegang lembing dan melemparkannya
setelah memulai gerakan hanya sejauh 4 meter. Panjang lembing untuk atlet pria, 260 meter, sedangkan untuk atlet wanita, 220 meter aja. Cukup panjang.
Mmebutuhkan ketahanan tubuh dan kekuatan fisik yang sempurna untuk mampu
melemparkan lembing tersebut sejauh-jauhnya.
G. Jalan cepat
Adalah gerak maju dengan melangkah
tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan
harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah
satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak
bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus.
H. Event
Ada variasi lain selain yang ditulis
dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak biasa (contohnya 300m) dilangsungkan
lebih jarang. Balapan yang tidak lazim biasanya digelar selama musim indoor
karena lintasan 200m dalam riangan. Dengan pengecualian lari mil, lomba
berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali digelar di lintasan sejak kebanyakan
lintasan diubah dari seperempat mil (402,3m) ke 400m. Hampir semua catatan
rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan kembali. Bagaimanapu, IAAF dalam
buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil (dipegang oleh Hicham El Guerroj
dari Maroko dan Svetlana Masterkova dariRusia untuk
wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia.
·
Event Lintasan –event lari di lintasan 400m.
·
Sprint: event yang
termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya didalam ruangan), 100m, 200m
dan 400m.
·
Jarak Menengah: event dari 800m sampai 3000m, 800m,
1500m, satu mil dan 3000m.
·
Lari berintang –
lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati rintangan seperti
penghalang dan rintangan air.
·
jarak Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan
10000 m. yang kurang lazim ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.
·
Halang Rintang: 110 m
halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m haling rintang menengah
(300 m di beberapa SMA).
·
Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m
estafet , 4 x 800 m estafet , dll. Beberapa event, seperti estafet medley,
jarang dilangsungkan kecuali estafet karnaval besar.
·
Lari jalanan:
dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan. Event
biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan marathon.
I.
Lari Gawang
Gerakan lari
gawang, baik itu 100m, 110m, 200m, 400m putri atau 400m untuk putra, Pada waktu
pengambilan gawang atau melampaui gawang, harus dilakukan dengan cepat dan
secara berurutan, lancar dan rilaks, diusahakan tidak melayang terlalu lama
sehingga kecepatan dapat dipertahankan. Usahakan waktu diatas gawang dalam
keseimbangan yang sebaik-baiknya, dengan badan condong ke depan.
Hal yang perlu diperhatikan pada waktu melewati gawang
:
Bertolak dari jarak 1,95 – 2,15 m di
depan gawang, kaki lurus mendarat ± 1,05 – 1,45 m di depan gawang. Ayunan kaki
ke depan dengan lutut yang tidak kaku. Lengan diayunkan sewajarnya, lengan di
depan didorong ke depan setinggi mata lainya dan dipergunakan untuk menjaga
keseimbangan. Bungkukkan badan ke depan mendapat paha dari kaki yang diayunkan
ke depan. Sehingga pada waktu di atas gawang kecondongan badan dipertahankan.
Di atas gawang kaki belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang beruntun,
posisi kaki terlipat, paha terbuka ke samping, telapak kaki diputar kearah
luar, dan rata-rata di atas gawang. Usahakan waktu melampaui gawang titik
ketinggian berada tepat di atas gawang, tidak di depan atau dibelakang gawang.
pusatkan Posisi Pandangan ke depan bagian atas gawang.
Star dan mengambil gawang pertama
merupakan hal yang menentukan bagi seorang pelari gawang, terutama lari gawang
100 meter wanita dan 110 meter pria. Star harus dilakukan dengan kecepatan
tinggi dan tidak mengurangi kecepatan saat mengambil gawang pertama. kelancaran
mengambil gawang pertama ini sangat berpengaruh pada pengambilan gawang
berikutnya.
D. NOMER –
NOMER YANG DI PERLOMBAKAN
Dalam Pertandingan-pertandingan
resmi Olahraga atletik sering sekali diperlombakan. Karena atletik merupak olah
raga yang banyak dan sering di pelajari di sekolah - sekolah. Dalam olahraga
atletik banyak nomor - nomor di lombakan
Cabang yang disebut induk atau ibu dari olahraga adalah atletik. Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam, diantaranya adalah :
Cabang yang disebut induk atau ibu dari olahraga adalah atletik. Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam, diantaranya adalah :
lari, lempar, lompat, dan tolak.
Nomor lari jarak pendek adalah 100,
200, 400 m, sedangkan jarak menengah yang dilombakan adalah 800 m dan 1500 m.
Untuk jarak jauh adalah 300, 5000, 10000 m, dan marathon (42,195 km). Sedangkan
untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah
tolak peluru, dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah,
lompat jangkit.
Dalam perlombaan lari jarak
menengah, pelari menggunakan start melayang. Yang bukan merupakan faktor
penting dalam berlatih lari jarak menengah adalah gaya. Lebar lintasan lempar
lembing adalah 4 meter. Nomor lempar lembing disebut juga javelin throw. Yang
membedakan gaya dalam lompat jauh adalah pada saat melayang di
udara. Induk Organisasi Atletik Nasional adalah PASI.
E. PERATURAN PERLOMBAAN SECARA KHUSUS
1. Setiap daerah
hanya diijinkan mengikutsertakan maksimal 1 (satu) orang atlet
pada setiap kelompok umur.
2. Peserta yang
mengikuti nomor pertandingan khusus atlet putra.
3. Dalam pertandingan/saat start akan
memberlakukan 1 kali peringatan dan akan
diskualifikasi/dikeluarkan atlit tersebut,
apabila kedapatan mencuri start pada
peringatan ke‐2 (kedua) juga berlaku
untuk semua peserta.
4. Lomba mempertandingkan nomor lari 3000
meter, untuk 2 (dua) kategori
kelompok umur yakni kurang ( < ) dari 40 tahun dan lebih
( > ) dari 40 tahun.
5. Protes menyangkut suatu hasil perlombaan
dapat diajukan paling lambat 30
Menit setelah suatu hasil perlombaan di
umumkan secara resmi oleh panitia.
6. Setiap protes tingkat
pertama dapat diajukan secara lisan oleh atlet yang bersangkutan atau manajer
atas nama atlet tersebut kepada wasit. Kemudian wasit akan mempertimbangkan
dengan disertai bukti‐bukti yang cukup dan
dianggap perlu untuk diambil keputusan atau akan meneruskannya kepada panitia
Hakim/Dewan Hakim.
7. Apabila keputusan
wasit atas protes yang baru diajukan, ternyata tidak bisa diterima oleh pihak
yang mengajukan protes, si pengadu dapat naik banding kepada Dewan Hakim.
8. Pengajuan protes ke
Dewan Hakim dilakukan oleh team manajer secara tertulis, dengan disertai uang
protes sebesar US$ 100.0 ( sesuai nilai rupiah itu) sesuai dengan pasal 146
peraturan IAAF.
9. Semua peserta perlombaan dianggap telah mengetahui dan mengerti isi
peraturantersebut.
F. NOMER
LAPANGAN
1. Nomor
Lintasan terdiri dari:
1. lari ( Sprint)
2. Jalan ( Run )
2. Nomor Lapangan terdiri dari:
1. Lompat (Jump)
2. Lempar (Throw)
1-1. Lari
dalam nomor lari terdiri dari:
- lari jarak pendek = 100, 200, 400 meter
- lari jarak menengah = 800 , 1500 meter
- lari jarak jauh = 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
1-2. Jalan Cepat
- terdiri dari jarak mulai 3000m, 5000m, 10.000m, 20.000m, 50.000 m
2-1 Nomor Lompat
Terdiri dari :
- Lompat jauh ( long jump)
- Lompat jangkit ( triple jump)
- lompat tinggi ( high jump)
- Lompat galah ( Pole Vault )
2-2 Nomor Lempar
- Tolak Peluru (Shot Put )
- Lempar Cakram ( Discus Throw)
- Lempar Lembing ( Javelin throw )
- Lontar Martil (hammer throw)
masih ada nomor tambahan yakni nomor lari halang rintang (steeplechase)
1. lari ( Sprint)
2. Jalan ( Run )
2. Nomor Lapangan terdiri dari:
1. Lompat (Jump)
2. Lempar (Throw)
1-1. Lari
dalam nomor lari terdiri dari:
- lari jarak pendek = 100, 200, 400 meter
- lari jarak menengah = 800 , 1500 meter
- lari jarak jauh = 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
1-2. Jalan Cepat
- terdiri dari jarak mulai 3000m, 5000m, 10.000m, 20.000m, 50.000 m
2-1 Nomor Lompat
Terdiri dari :
- Lompat jauh ( long jump)
- Lompat jangkit ( triple jump)
- lompat tinggi ( high jump)
- Lompat galah ( Pole Vault )
2-2 Nomor Lempar
- Tolak Peluru (Shot Put )
- Lempar Cakram ( Discus Throw)
- Lempar Lembing ( Javelin throw )
- Lontar Martil (hammer throw)
masih ada nomor tambahan yakni nomor lari halang rintang (steeplechase)
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di dalam olahraga atletik banyak
sekali melibatkan bagian-bagian tubuh bagian atas dan bawah mulai dari otot,
sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari kombinasi yang lengkap dari bagian-bagian
tubuh tersebut menghasilkan suatu gerakan dan fisik yang baik dalam atletik.
B. SARAN
Sebagai calon guru olahraga, dengan
mengetahui analisis olahraga atletik yaitu mengetahui sejarah, nomer yang di
pelombakan dan peraturan dalam atletik serta diharapkan dapat menjadi suatu
pegangan dalam membelajarkan anak didiknya kelak.
DAFTAR
PUSTAKA