KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah dengan rasa syukur
kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan hidayah-Nya makalah tentang unsur-unsur
utama, khususnya unsur halogen telah selesai kami susun sebagai penunjang
tambahan dalam kegiatan belajar. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah
curahkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabatnya, para tabi’in dan tabi’atnya, juga tak lupa kepada kita selaku
umatnya.
Makalah ini kami susun, sebagai
penunjang tambahan dalam kegiatan belajar, khususnya untuk siswa/i kelompok
kerja unsur halogen, dan umumnya siswa/i SMA AMALIAH serta kalangan masyarakat.
Dengan menggunakan makalah ini
semoga kegiatan belajar dalam memahami unsur halogen dapat lebih menambah
sumber-sumber pengetahuan. Kami sadar dalam penyusunan makalah ini belum bisa
dikatakan mencapai tingkat kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran tentu kami
butuhkan. Mohon maaf apabila ada kesalahan cetak atau kutipan-kutipan yang
kurang berkenan. Terimakasih dan selamat belajar.
Bogor, 19 November 2014
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar...........................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................
BAB I. Pendahuluan...............................................................................
1). Latar
Belakang.........................................................................................
2). Tujuan
Pembahasan...................................................................................
3). Rumusan
Masalah.....................................................................................
BAB II. Pembahasan.............................................................................
A.
Definisi
Halogen.................................................................................
B.
Sifat-sifat Unsur
Halogen...................................................................
C.
Kelimpahan Unsur Halogen................................................................
D.
Proses Pembuatan Unsur
Halogen.....................................................
E.
Menghitung Kadar
Zat.......................................................................
BAB III. Penutup...................................................................................
A.
Kesimpulan.........................................................................................
B.
Saran...................................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Halogen
adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik.
Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin
(At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogenmenandakan
unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.Unsur golongan
VIIA ini merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur
initidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk
garamnya. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit
elektron terluarnya,sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu.
Ion negatif ini disebution halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini
disebut halida.Keberadaan Unsur – Unsur Halogen Unsur-unsur halogen di alam,
semuanya ditemukan dalam keadaan diatomik.Hal ini terjadi karena unsur-unsur
halogen tidak stabil jika berdiri sendiri.Oleh karenaitu, unsur halogen harus
berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di beberapa
tempat.Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah.Klorin dapat ditemukan di
dalam air laut.Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut.Begitu juga
dengan iodin, yang dapatditemukan di dalam air laut.Astatin dapat ditemukan
dari pemboman bismuth dengan partikel alfa.
B.
TUJUAN PEMBAHASAN
Makalah ini kami buat dengan tujuan
untuk :
Ø Pengertian unsur halogen;
Ø Mengetahui
sifat unsur halogen;
Ø Pengetahuan
mengenai kelimpahan unsur
halogen;
Ø Mengetahui cara proses pembuatan
unsur halogen;
Ø Menghitung kadar zat unsur halogen.
C.
RUMUSAN MASALAH
Ø Apa pengertian unsur Halogen?
Ø Apa saja sifat-sifat unsur Halogen?
Ø Apa saja kelimpahan yang terdapat
dalam unsur halogen?
Ø Bagaimana proses pembuatan unsur
Halogen?
Ø Bagaimana cara menghitung kadar zat
?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI HALOGEN
Halogen
adalah unsur-unsur golongan VIIA atau
sekarang lebih dikenal dengan golongan 17 dalam tabel sistem periodik
unsur, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵. Istilah halogen
berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang
diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes yang artinya ‘pembentuk
garam’ karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk
garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan
erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya
diatomik.Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya
membentuk ion negatif. Selain itu, halogen adalah golongan yang paling
reaktif karena unsur-unsurnya memiliki konfigurasi elektron pada subkulit ns2
np5.Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu
Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur
Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas.Salah satu golongan penting dalam
susunan berkala unsur adalah golongan VIIA yang diberi nama “halogen”.
Golongan VIIA perlu untuk diingat atau dihapal karena merupakan unsur-unsur
yang banyak membentuk persenyawaan di alam atau senyawa di laboratorium.Halogen
memiliki arti “pembentuk garam”, di alam unsur-unsur ini banyak ditemukan dalam
bentuk garam.Unsur-unsur halogen semuanya berwarna, pada suhu kamar mempunyai
wujud yang berbeda-beda.Dengan tujuh elektron pada kulit terluar, menyebabkan
halogen sangat reaktif sehingga di alam selalu ada dalam bentuk persenyawaan.
B.
SIFAT SIFAT UNSUR HALOGEN
Adapun sifat-sifat yang yang dimiliki unsur halogen dapat di kelompokan sebagai sifat fisik
dan sifat kimia
;
1. Berdasarkan sifat fisik
Sifat Fisis
|
Flour
|
Klor
|
Brom
|
Iod
|
Wujud pada suhu kamar
|
Gas, kuning
|
Gas, kehijauan
|
Cairan, merah tua
|
Padat, ungu tua
|
Rumus molekul
|
F2
|
Cl2
|
Br2
|
I2
|
Titik didih (◦c)
|
-188
|
-34
|
59
|
184
|
Titik leleh (◦c)
|
-220
|
-101
|
-7
|
114
|
Energi ionisasi (kJ/mol)
|
1,680
|
1,250
|
1,140
|
1,000
|
Jari-jari ion (Å)
|
1,36
|
1,81
|
1,95
|
2,16
|
Konfigurasi elektron
|
2,7
|
2,8,7
|
2,8,18,7
|
2,8,18,18,7
|
keelektronegatifan
|
4,0
|
3,0
|
2,8
|
2,5
|
- Wujud halogen
Wujud HalogenPada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas,
bromin berupa zat cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang
mudah menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur
itu meleleh, tetapilangsung menyublim. Hal ini
terjadi karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamar lebih besar dari 1
atm.
- Titik cair
dan titik didih
Kecenderungan
titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskansebagai berikut.
Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya tarik-menarik
antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui,
gayadispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul
(Mr ). Itulahsebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen
meningkat dari atas ke bawahdalam tabel periodik unsur.
-
Warna dan
aroma
Warna dan
Aroma HalogenHalogen mempunyai warna dan aroma tertentu.Flourin berwarna
kuningmuda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat
berwarnahitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu.Semua halogen berbau rangsang
danmenusuk, serta bersifat racun.
-
Kelarutan
Kelarutan
halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang.Fluor selain larut
dalam air juga mengalami reaksi.
2.
Berdasarkan sifat kimia
a.
Kereaktifan
Unsur
halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan halogen di
alam sebagai senyawa.Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh
keelektronegatifannya.Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin reaktif
unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron.
Kereaktifan
halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin kecil energi
ikatan halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga semakin reaktif
halogen.
b.
Daya oksidasi
Halogen
merupakan pengoksidasi kuat. Sifat
oksidator dari atas kebawah semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat
mengoksidasi ion halida di bawahnya.Sedangkan sifat reduktor ion halida makin
ke bawah semakin kuat.
c.
Membentuk molekul diatomik
Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat
reaktif terhadap unsur logam maupun nonlogam.
C.
KELIMPAHAN UNSUR
HALOGEN
1. Fluorine
Fluor Ditemukan
dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru padatahun 1886
Maisson berhasil mengisolasinya.Merupakan unsur paling elektronegatif dan
paling reaktif.Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau
pedas, berwarna kuning muda dan bersifat sangat korosif.Serbuk logam, glass,
keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang.Adanya
komponen fluorindalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan
kehitaman pada gigi.
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6,
dan fluorapatitCa(PO4)3F. dengan penambahan asam sulfat ke dalam
fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan
asam florida di elektrolisis untuk menghasilkan gas F2.
CaF2
+ H2SO4 --> CaSO4 + 2HF
2. Klorin
Klor Ditemukan
oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun1810. Klor
ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawadan mineral
seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapatlarut
dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat
mengganggu pernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat
membakar kulit.
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2.Senyawa
klorida ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk
akibat penguapan air laut di masa lalu.Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar
30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure klorin adalah melalui
elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada
anode dan gas H2, dan NaOH pada katode.
3. Bromin
Brom Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat
cair berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap pada temperature kamar,
uapnya berwarna merah, berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek
iritasi pada mata dan kerongkongan.Bromin mudah larut dalam air dan CS2
membentuk larutan berwarna merah, bersifa tkurang aktif dibandingkan dengan
klor tetapi lebih reaktif dari iodium.
Terdapat dalam senyawa logam bromide.Senyawa ini juga ditemukan di air
laut, endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan
kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas.
4. Iodine
IodiumDitemukan
oleh Courtois pada tahun 1811.Merupakan unsur nonlogam.Padatan mengkilap
berwarna hitam kebiruan.Dapat menguap pada temperature biasamembentuk gas
berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih).Di alam ditemukandalam air laut
(air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3,CCl4, dan
CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanyasatu
yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai
kulit,sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam
jumlah kecil pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah
tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh
iodine dari natrium iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi natrium bisulfit
NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut :
2IO3-
+ 5HSO3- --> I2 + 3HSO4-
+ 2SO42- + H2O
5. Astatine
AstatinMerupakan
unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pembomanBismuth dengan
partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson,K.R.
Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop
At(210)mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam
disbandingiodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar
halogen (AtI,AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk
molekul diatomseperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi
adalah HAt danCH 3At.6
Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit
kurang dari 30 gram.
D.
PROSES PEMBUATAN UNSUR HALOGEN
Unsur-unsur
halogen dapat dibuat dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.
Klor (Cl)
-
Oksidasi,
Dengan memanaskan campuran MnO2, NaCl, dan H2SO4 pekat.
-
Elektrolisis
lebur NaCl menghasilkan gaS klor di anode.
-
Elektrolisis
lebur NaCl, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan Na pada katode.
-
Elektrolisis
larutan NaCl dengan menggunakan diafragma, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan
NaOH pada katode.
Brom (Br)
-
Oksidasi,
Dengan mengalirkan gas Cl2 ke dalam air laut.
Cl2(g) + 2 Br–(aq)
—> 2 Cl–(aq) + Br2(aq)
Iodium (I)
-
Reduksi
Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3
Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3
2 IO3–(aq) + 5 HSO3 –(aq)
—>3 HSO4 –(aq) +2 SO42–(aq) + H2O(l)
+ I2(aq)
E. MENGHITUNG KADAR ZAT
Seringkali kita temui materi yang
ada disekitar kita ada sebagai campuran atau gabungan dari beberapa zat. Pada
campuran kita mengenal istilah kadar. Yaitu suatu cara untuk menyatakan
komposisi zat penyusun campuran itu.
Misalnya nih, kalian membuat sirup.
Air dicampur gula maksudnya. Saat kalian menambahkan 1 sendok makan gula dalam
satu gelas air kemudian kalian mengaduknya sampai larut, kalian akan
mendapatkan satu gelas air gula. Coba rasakan. Manis kan. Nah bagaimana bila anda
membuat satu gelas sirup lagi tetapi kali ini kalian tambahkan 2 sendok makan
gula pada satu gelas air kemudian mengaduknya hingga semua gula terlarut.
Rasakan. Manis juga?
Keduanya adalah campuran yang
terdiri dari zat-zat yang sama. Namanya juga sama, air gula. Tetapi
komposisinya berbeda. Gelas I = 1 sdm gula + 1 gelas air. Sedang gelas II = 2
sdm gula + 1 gelas air. Hasilnya? Kemaisannya berbeda kan. Gelas II lebih manis
dibandingkan gelas I. Kemanisan yang berbeda itu disebabkan karena kadar gula
pada kedua campuran itu berbeda.
Menyatakan kadar campuran sangat
penting dalam kimia. Kadar zat sangat mempengaruhi reaksi kimia yang terjadi.
Kadar zat dapat dinyatakan dalam :
Persen massa
(% massa)
Untuk menyatakan % massa kita dapat
menentukannya dengan rumus:
% Massa
=
|
Contoh:
20 gram gula dicampurkan dengan 80 gram air. Berapakah
% kah kadar gula dalam larutan yang terbentuk.
Jawab:
= (20 gram/ 100 gram) x 100%
= 20%
Perhatikan
bahwa massa campuran adalah massa gula ditambah massa air yaitu 100 gram, bukan
80 gram. Kesalahan sering dilakukan
disini.
Persen
volume (% volum)
Persen volum sering digunakan untuk
menyatakan kadar zat yang terbentuk dari dua zat berwujud cair, misalnya untuk
menyatakan kadar alcohol dalam campuran. BBelilah alcohol ditoko dan lihat
berapa kadar yang terteraa pada kemasannya.
Untuk menyatakan % volume kita dapat menentukannya dengan rumus:
% Volume
=
|
Misalnya, kalian membeli alcohol
yang dikemasannya tertera kadarnya 70 %. Berarti alcohol yang kalian beli itu
tidak murni alias campuran. Alkohol itu terdiri dari alcohol dan air. Bila
volume alcohol yang kalian beli itu 250 ml, berapa banyak air yang terdapat
pada campuran tersebut?
Alcohol 70 % = (70/100) x 250 ml
= 175 ml
Berapa banyak airnya?
250 ml – 175 ml = 75 ml
% volum = (volum zat/ volum campuran) x 100%
Ppm / Bpj
(bagian persejuta)
Ppm / bpj digunakan untuk menyatakan
kadar campuran yang sangat kecil. Misalnya untuk menyatakan kadar gas gas
polutan di udara, kadar garam dalam air laut dan lain sebagainya.
Misalnya diambil sampel 1 kg air
sungai. Setelah diteliti, didalamnya terdapat 10 mg Pb. Maka kita bisa
menyatakan bahwa dalam air sungai tersebut kadar Pb adalah =
(20 mg/ 1000000 mg) x 1000000
= 20 ppm
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Halogen
adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik.
terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan
unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Unsur halogen juga banyak di
ketemukan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, artinya unsur halogen banyak
menyumbang manfaat, seperti halnya unsur-unsur yang lain.
Bidang
IPTEK banyak menggali sumbernya dari skian banyak molekul yang di ketemukkan
modrn ini.
Penemuan-penemuan
terdahuli nampaknya menjadi aset utama intuk dijadukan bahan pengumpulan
imformasi untuk di publiksikan.
B. SARAN
Walaupun
sudah banyak unsur yang telah di ketemukan akhir-akhir ini serta sudah banyak
tokoh-tokoh besar sebagai penemu-penemu IPTEK, kita sebagai generasi penerus
bangsa jangan pernah patah semangat untuk terus berfikir kreatif dan inofatif
dengan tetap melihat kadaan lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/24219132/Makalah-Halogen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar