Selasa, 20 Oktober 2015

Makalah Unsur Halogen

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan hidayah-Nya makalah tentang unsur-unsur utama, khususnya unsur halogen telah selesai kami susun sebagai penunjang tambahan dalam kegiatan belajar. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, para tabi’in dan tabi’atnya, juga tak lupa kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami susun, sebagai penunjang tambahan dalam kegiatan belajar, khususnya untuk siswa/i kelompok kerja unsur halogen, dan umumnya siswa/i SMA AMALIAH serta kalangan masyarakat.

Dengan menggunakan makalah ini semoga kegiatan belajar dalam memahami unsur halogen dapat lebih menambah sumber-sumber pengetahuan. Kami sadar dalam penyusunan makalah ini belum bisa dikatakan mencapai tingkat kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran tentu kami butuhkan. Mohon maaf apabila ada kesalahan cetak atau kutipan-kutipan yang kurang berkenan. Terimakasih dan selamat belajar.

Bogor, 19 November 2014







DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................
BAB  I. Pendahuluan...............................................................................
1).  Latar Belakang.........................................................................................
2). Tujuan Pembahasan...................................................................................
3). Rumusan Masalah.....................................................................................
BAB  II. Pembahasan.............................................................................
A.   Definisi Halogen.................................................................................
B.   Sifat-sifat Unsur Halogen...................................................................
C.   Kelimpahan Unsur Halogen................................................................
D.   Proses Pembuatan Unsur Halogen.....................................................
E.    Menghitung Kadar Zat.......................................................................
BAB  III. Penutup...................................................................................
A.   Kesimpulan.........................................................................................
B.   Saran...................................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................









 BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogenmenandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur initidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya,sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebution halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.Keberadaan Unsur – Unsur Halogen Unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam keadaan diatomik.Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri.Oleh karenaitu, unsur halogen harus berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di beberapa tempat.Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah.Klorin dapat ditemukan di dalam air laut.Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut.Begitu juga dengan iodin, yang dapatditemukan di dalam air laut.Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismuth dengan partikel alfa.

B.     TUJUAN PEMBAHASAN

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk :

Ø Pengertian unsur halogen;
Ø Mengetahui sifat unsur halogen;
Ø Pengetahuan mengenai kelimpahan unsur halogen;
Ø Mengetahui cara proses pembuatan unsur halogen;
Ø Menghitung kadar zat unsur halogen.

C.      RUMUSAN MASALAH

Ø Apa pengertian unsur Halogen?
Ø Apa saja sifat-sifat unsur Halogen?
Ø Apa saja kelimpahan yang terdapat dalam unsur halogen?
Ø Bagaimana proses pembuatan unsur Halogen?
Ø Bagaimana cara menghitung kadar zat ?
















BAB II
PEMBAHASAN


A.     DEFINISI HALOGEN

Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal dengan golongan 17 dalam  tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np.  Istilah  halogen  berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes yang artinya ‘pembentuk garam’ karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam  yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya membentuk  ion negatif. Selain itu, halogen adalah golongan yang paling reaktif karena unsur-unsurnya memiliki konfigurasi elektron pada subkulit ns2 np5.Golongan  halogen  terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas.Salah satu golongan penting dalam susunan berkala unsur adalah golongan VIIA yang diberi nama “halogen”. Golongan VIIA perlu untuk diingat atau dihapal karena merupakan unsur-unsur yang banyak membentuk persenyawaan di alam atau senyawa di laboratorium.Halogen memiliki arti “pembentuk garam”, di alam unsur-unsur ini banyak ditemukan dalam bentuk garam.Unsur-unsur halogen semuanya berwarna, pada suhu kamar mempunyai wujud yang berbeda-beda.Dengan tujuh elektron pada kulit terluar, menyebabkan halogen sangat reaktif sehingga di alam selalu ada dalam bentuk persenyawaan.


B.     SIFAT SIFAT UNSUR HALOGEN

Adapun sifat-sifat yang yang dimiliki unsur halogen dapat di kelompokan sebagai sifat fisik dan sifat kimia ;
1.      Berdasarkan sifat fisik
Sifat Fisis
Flour
Klor
Brom
Iod
Wujud pada suhu kamar
Gas, kuning
Gas, kehijauan
Cairan, merah tua
Padat, ungu tua
Rumus molekul
F2
Cl2
Br2
I2
Titik didih (◦c)
-188
-34
59
184
Titik leleh (◦c)
-220
-101
-7
114
Energi ionisasi (kJ/mol)
1,680
1,250
1,140
1,000
Jari-jari ion (Å)
1,36
1,81
1,95
2,16
Konfigurasi elektron
2,7
2,8,7
2,8,18,7
2,8,18,18,7
keelektronegatifan
4,0
3,0
2,8
2,5

-          Wujud halogen

Wujud HalogenPada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu meleleh, tetapilangsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.

-          Titik cair dan titik didih             

Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskansebagai berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya tarik-menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gayadispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr ). Itulahsebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke bawahdalam tabel periodik unsur.

-          Warna dan aroma

Warna dan Aroma HalogenHalogen mempunyai warna dan aroma tertentu.Flourin berwarna kuningmuda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarnahitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu.Semua halogen berbau rangsang danmenusuk, serta bersifat racun.

-          Kelarutan

Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang.Fluor selain larut dalam air juga mengalami reaksi.

2.       Berdasarkan sifat kimia

a.       Kereaktifan

Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan halogen di alam sebagai senyawa.Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh keelektronegatifannya.Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin reaktif unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron.
Kereaktifan halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga semakin reaktif halogen.

b.       Daya oksidasi

Halogen merupakan  pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya.Sedangkan sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.

c.       Membentuk molekul diatomik
Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif terhadap unsur logam maupun nonlogam.

C.      KELIMPAHAN UNSUR HALOGEN

1.      Fluorine

Fluor Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru padatahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya.Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling reaktif.Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas, berwarna kuning muda dan bersifat sangat korosif.Serbuk logam, glass, keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang.Adanya komponen fluorindalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatitCa(PO4)3F. dengan penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan asam florida di elektrolisis untuk menghasilkan gas F2.
CaF2 + H2SO4 --> CaSO4 + 2HF

2.      Klorin

Klor Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawadan mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapatlarut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit.
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2.Senyawa klorida ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu.Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure klorin adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2, dan NaOH pada katode.

3.      Bromin

Brom Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap pada temperature kamar, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan.Bromin mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna merah, bersifa tkurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.
Terdapat dalam senyawa logam bromide.Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas.

4.      Iodine

IodiumDitemukan oleh Courtois pada tahun 1811.Merupakan unsur nonlogam.Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan.Dapat menguap pada temperature biasamembentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih).Di alam ditemukandalam air laut (air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3,CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanyasatu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit,sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh iodine dari natrium iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi natrium bisulfit NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut :
2IO3- + 5HSO3- --> I2 + 3HSO4- + 2SO42- + H2O

5.      Astatine

AstatinMerupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pembomanBismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson,K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210)mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbandingiodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI,AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatomseperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt danCH 3At.6
Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.

D. PROSES PEMBUATAN UNSUR HALOGEN
Unsur-unsur halogen dapat dibuat dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.

Klor (Cl)
-         Oksidasi, Dengan memanaskan campuran MnO2, NaCl, dan H2SO4 pekat.
-         Elektrolisis lebur NaCl menghasilkan gaS klor di anode.
-         Elektrolisis lebur NaCl, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan Na pada katode.
-         Elektrolisis larutan NaCl dengan menggunakan diafragma, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan NaOH pada katode.

Brom (Br)
-         Oksidasi, Dengan mengalirkan gas Cl2 ke dalam air laut.
Cl2(g) + 2 Br(aq) —> 2 Cl(aq) + Br2(aq)

Iodium (I)
-         Reduksi
Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3
2       IO3(aq) + 5 HSO3 (aq) —>3 HSO4 (aq) +2 SO42–(aq) + H2O(l) + I2(aq)



E.  MENGHITUNG KADAR ZAT
Seringkali kita temui materi yang ada disekitar kita ada sebagai campuran atau gabungan dari beberapa zat. Pada campuran kita mengenal istilah kadar. Yaitu suatu cara untuk menyatakan komposisi zat penyusun campuran itu.
Misalnya nih, kalian membuat sirup. Air dicampur gula maksudnya. Saat kalian menambahkan 1 sendok makan gula dalam satu gelas air kemudian kalian mengaduknya sampai larut, kalian akan mendapatkan satu gelas air gula. Coba rasakan. Manis kan. Nah bagaimana bila anda membuat satu gelas sirup lagi tetapi kali ini kalian tambahkan 2 sendok makan gula pada satu gelas air kemudian mengaduknya hingga semua gula terlarut. Rasakan. Manis juga?
Keduanya adalah campuran yang terdiri dari zat-zat yang sama. Namanya juga sama, air gula. Tetapi komposisinya berbeda. Gelas I = 1 sdm gula + 1 gelas air. Sedang gelas II = 2 sdm gula + 1 gelas air. Hasilnya? Kemaisannya berbeda kan. Gelas II lebih manis dibandingkan gelas I. Kemanisan yang berbeda itu disebabkan karena kadar gula pada kedua campuran itu berbeda.
Menyatakan kadar campuran sangat penting dalam kimia. Kadar zat sangat mempengaruhi reaksi kimia yang terjadi. Kadar zat dapat dinyatakan dalam :
Persen massa (% massa)
Untuk menyatakan % massa kita dapat menentukannya dengan rumus:
% Massa =   x 100%




Contoh:
20 gram gula dicampurkan dengan 80 gram air. Berapakah % kah kadar gula dalam larutan yang terbentuk.
Jawab:
= (20 gram/ 100 gram) x 100%
= 20%
Perhatikan bahwa massa campuran adalah massa gula ditambah massa air yaitu 100 gram, bukan 80  gram. Kesalahan sering dilakukan disini.

Persen volume (% volum)
Persen volum sering digunakan untuk menyatakan kadar zat yang terbentuk dari dua zat berwujud cair, misalnya untuk menyatakan kadar alcohol dalam campuran. BBelilah alcohol ditoko dan lihat berapa kadar yang terteraa pada kemasannya.
Untuk menyatakan % volume  kita dapat menentukannya dengan rumus:
% Volume =   x 100%

 


Misalnya, kalian membeli alcohol yang dikemasannya tertera kadarnya 70 %. Berarti alcohol yang kalian beli itu tidak murni alias campuran. Alkohol itu terdiri dari alcohol dan air. Bila volume alcohol yang kalian beli itu 250 ml, berapa banyak air yang terdapat pada campuran tersebut?
Alcohol 70 % = (70/100) x 250 ml                                                 
= 175 ml                                                   
Berapa banyak airnya?
250 ml – 175 ml = 75 ml
% volum = (volum zat/ volum campuran) x 100%
Ppm / Bpj (bagian persejuta)
Ppm / bpj digunakan untuk menyatakan kadar campuran yang sangat kecil. Misalnya untuk menyatakan kadar gas gas polutan di udara, kadar garam dalam air laut dan lain sebagainya.

Misalnya diambil sampel 1 kg air sungai. Setelah diteliti, didalamnya terdapat 10 mg Pb. Maka kita bisa menyatakan bahwa dalam air sungai tersebut kadar Pb adalah =
(20 mg/ 1000000 mg)  x 1000000  = 20 ppm

















BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik. terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Unsur halogen juga banyak di ketemukan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, artinya unsur halogen banyak menyumbang manfaat, seperti halnya unsur-unsur yang lain.
Bidang IPTEK banyak menggali sumbernya dari skian banyak molekul yang di ketemukkan modrn ini.
Penemuan-penemuan terdahuli nampaknya menjadi aset utama intuk dijadukan bahan pengumpulan imformasi untuk di publiksikan.
B.  SARAN
Walaupun sudah banyak unsur yang telah di ketemukan akhir-akhir ini serta sudah banyak tokoh-tokoh besar sebagai penemu-penemu IPTEK, kita sebagai generasi penerus bangsa jangan pernah patah semangat untuk terus berfikir kreatif dan inofatif dengan tetap melihat kadaan lingkungan sekitar.
 







DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/24219132/Makalah-Halogen



Tidak ada komentar:

Posting Komentar